Suasana Senayan kembali panas. Ribuan massa aksi pada Jumat (29/8/2025) sore memadati kawasan Demo Gedung DPR/MPR RI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Aksi yang awalnya berlangsung dengan orasi dan long march berubah ricuh ketika pagar utama parlemen berhasil dijebol. Dari pantauan lapangan, suasana semakin menegang hingga akhirnya aparat gabungan TNI dan Polri harus turun tangan melakukan pengamanan.
Peristiwa ini langsung jadi topik utama di berbagai media, dan maniatgl merangkum jalannya aksi, pemicu kerusuhan, hingga kondisi terkini dari Senayan.
Pemicu Demo DPR: Tragedi Ojol di Pejompongan
Gelombang unjuk rasa ini bukan tanpa sebab. Sehari sebelumnya, seorang driver ojek online bernama Affan Kurniawan tewas tragis setelah diduga terlindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Tragedi yang terjadi Kamis malam itu memicu kemarahan masyarakat luas.
Kabar meninggalnya Affan cepat menyebar di media sosial, memantik rasa solidaritas dari berbagai elemen: mahasiswa, organisasi buruh, aktivis, hingga komunitas ojol. Seruan aksi ke Senayan pun digalang sejak pagi, dan menjelang sore, ribuan massa sudah berkumpul di depan kompleks parlemen.
Menurut laporan yang diterima maniatgl, tuntutan utama massa adalah investigasi transparan atas insiden Pejompongan, serta penghentian praktik represif aparat saat menghadapi demonstrasi.
Detik-detik Massa Demo Jebol Pagar Utama DPR

Sekitar pukul 16.58 WIB, suasana memuncak. Setelah berulang kali mencoba mendorong pagar besi, massa akhirnya berhasil merobohkan sisi tengah gerbang utama Gedung DPR. Sontak, lautan manusia merangsek masuk ke halaman parlemen sambil mengibarkan bendera Merah Putih.
Beberapa rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen dramatis tersebut: teriakan, suara petasan, hingga sorakan massa menggema di udara. Di sisi lain, aparat segera membentuk barikade tambahan.
Pantauan tim maniatgl di lokasi menyebut, di balik pagar, prajurit Marinir TNI AL berjejer dengan tameng transparan, sementara pasukan Brimob Polri membawa tameng hitam. Barisan aparat tampak siap menghalau bila massa mencoba menembus lebih jauh ke dalam area parlemen.
Situasi di Dalam Kompleks: Tegangan Tinggi
Tidak hanya pagar yang tumbang, situasi di dalam kompleks DPR juga penuh ketegangan. Kendaraan taktis yang sebelumnya terparkir dalam keadaan mati mulai dinyalakan. Deru mesin mobil lapis baja menambah suasana mencekam.
Beberapa massa berusaha mendekat, namun aparat TNI mencoba membujuk agar mereka mundur dengan damai. Sementara itu, sebagian besar peserta aksi tetap bertahan di halaman depan, menyalakan flare, dan meneriakkan yel-yel protes.
Menurut laporan maniatgl, aksi solidaritas juga muncul di beberapa titik lain di Jakarta. Namun, pusat perhatian tetap berada di Senayan karena skala massa dan simboliknya gedung parlemen sebagai “rumah rakyat”.
Respon Aparat dan Seruan Damai
Hingga malam hari, aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan pendekatan persuasif sambil menjaga barikade ketat. Belum ada laporan resmi terkait korban luka dari pihak aparat maupun massa. Namun, suara ledakan petasan dan sorakan massa masih terdengar sesekali.
Beberapa tokoh masyarakat yang hadir di lokasi menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri. Menurut mereka, aspirasi rakyat harus didengar, tapi situasi juga tidak boleh sampai menimbulkan korban baru.
Situs maniatgl mencatat, ini bukan pertama kalinya Gedung DPR jadi sasaran amarah publik. Dalam beberapa tahun terakhir, isu kenaikan tunjangan DPR dan kebijakan kontroversial kerap memicu aksi besar serupa
Kondisi Terkini di Senayan
Hingga berita ini dirilis, ribuan massa masih bertahan di sekitar halaman depan DPR. Aparat gabungan tetap berjaga dalam posisi siaga penuh. Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto macet parah karena banyaknya kendaraan yang dialihkan ke jalur alternatif.
Kondisi Senayan pada malam hari tetap mencekam, meski belum ada tanda-tanda massa akan membubarkan diri. Sumber maniatgl menyebut kemungkinan aksi lanjutan masih terbuka, apalagi jika tuntutan soal insiden Pejompongan tidak segera ditindaklanjuti secara transparan.
Demo DPR pada 29 Agustus 2025 memperlihatkan betapa kuatnya reaksi publik terhadap tragedi yang menimpa seorang driver ojek online di Pejompongan. Dari jebolnya pagar utama hingga bentrokan dengan aparat, semua menunjukkan eskalasi kemarahan masyarakat yang menuntut keadilan.
Namun, satu hal yang pasti: kondisi politik dan sosial di Senayan sedang berada di titik panas. Publik berharap aparat mampu menjaga keamanan tanpa menambah korban, sementara DPR dituntut lebih serius mendengar suara rakyat.
Untuk perkembangan terbaru seputar demo DPR dan peristiwa politik nasional, pantengin terus update hanya di maniatgl. Jangan lupa bagikan informasi ini ke rekan-rekanmu agar semakin banyak yang peduli dengan kondisi demokrasi kita hari ini.